Bromo Today – Masyarakat sekitar hutan Binor, Paiton, Kabupaten Probolinggo, selamatkan elang jawa. Satwa dalam kategori endangered atau terancam punah itu, tak sengaja tertangkap warga.
Ketua Perisai Hutan – sebuah komunitas relawan penjaga dan pelestari hutan, Zainal Abidin mengatakan, pihaknya mendapat informasi tersebut dari warga sekitar.
“Kami datangi dan dialog, ternyata yang bersangkutan tidak mengetahui jika satwa elang jawa yang tertangkap ini, merupakan satwa langka. Yang bersangkutan kemudian mau memberikan satwa tersebut,” katanya, Jumat (07/04/2023).
Penyerahan satwa itupun dilakukan pagi tadi. Elang jawa dengan nama latin nisaetus bartelsi, ini diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Probolinggo, di jalan mastrip.
Baca Juga: Antisipasi Kadaluarsa, Dinkes Pasuruan Sidak Mamin di Swalayan
Sebagai informasi, elang jawa termasuk dalam satwa dengan kategori ‘endangered’ atau terancam punah. Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Di habitat aslinya, elang jawa ini populasinya hanya sekitar 300 ekor saja. Serta tidak ada jaminan apakah itu akan bertambah atau tidak. Komunitas relawan perisai hutan pun mengajak serta masyarakat, untuk terus memantua dan melestarikan keberadaan satwa ini.
Kawasan hutan Binor sampai saat ini, masih menyimpan aneka keberagaman satwa dan flora. Lokasi tersebut, tetap dipelihara masyarakat sekitar yang aktif melakukan penjagaan. Salah satunya, tergabung dalam komunitas relawan Perisai Hutan.
Baca Juga: Berkah Ramadhan, PT. BJB Salurkan CSR Sembako Pada Masyarakat
Anggota relawwan ini, melakukan patroli setiap hari. Menyisir areal hutan dan memeriksa apakah ada indikasi perusakan. Yang kerap dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Seperti merambah bonsai dari akarnya. Atau bahkan memasang jerat.
Baik itu jerat untuk hewan darat seperti kancil, rusa dan lainnya. Juga jerat berupa jaring besar untuk menangkap burung. Upaya pelestarian itu juga didukung dengan memberikan edukasi terhadap warga sekitar agar turut serta menjaga kelestarian hutan.
Evakuasi elang jawa ini pun, menjadi salah satu dari sekian kali upaya penyelamatan yang sudah dilakukan sebelumnya. “Agar anak cucu kita mengetahui dan melihat langsung, bahwa Garuda sebagai simbol negara, terinspirasi dari burung cantik ini,” tandasnya.
Baca Juga: Lima Negara Dengan Durasi Terlama Waktu Puasa Ramadhan
Upaya pelestarian lain, juga dilakukan dengan menggandeng komunitas lain. Salah satunya, komunitas fotografi satwa liar. Yakni Wild Life Photograpy yang berbasis di Kraksaan.
Artikel Terkait
Daya Tarik dan Sensasi Air Terjun Sigerincing Jambi, Dipakai PLTA oleh Warga
7 Desa Wisata di Indonesia yang Mendunia, Mengusung Konsep Sustainable Tourism
Tempat Wisata Yogyakarta dan Sekitarnya Siap Sambut ASEAN Tourism Forum 2023
Silaturahmi dan Buka Bersama BPD dan BPC HIPMI Se Jawa Timur, di Kota Probolinggo
Respon Manuver Kubu Moeldoko, Demokrat Kota Probolinggo Kirim Surat Perlindungan Hukum