PT LIB Akan Diaudit PSSI Sebelum Musim Liga 1 2023, Ini Penyebabnya

- Jumat, 21 April 2023 | 06:50 WIB
Erick Tpoohir ketua Umum PSSi saat diwawancarai wartawan (Foto : PSSI )
Erick Tpoohir ketua Umum PSSi saat diwawancarai wartawan (Foto : PSSI )

Bromo Today – ketidakkonsistenan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terhadap bonus juara liga disorot. Kali ini sorotan datang langsung dari Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) Erick Thohir.

Ia menyayangkan hal tersebut terjadi. Karenanya, dimusim kompetisi 2023 yang akan bergulir mulai 1 Juli nanti, LIB diminta untuk diaudit. Hasilnya, disampaikan secara terbuka soal pembagian kompensasi dari hak siar serta sponsor.

"Audit ini diperlukan agar ada kejelasan dan perbaikan pengelolaan keuangan diseluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia. Saya akan bersih-bersih, baik di Liga maupun PSSI. Harus bisa dipertanggungjawabkan. Apa yang ada di Liga dan apa di PSSI. Semua harus terbuka agar tidak saling menyalahkan atau menjatuhkan. Baik Liga, PSSI, maupun Klub," ujarnya saat jumpa pers dengan media di PSSI, Jakarta, Rabu (19/4) lalu.

Baca Juga: Ada Apa Saja di Bali. Ketahui Sebelum Berkunjung ke Pulau Bali

Ditambahkan,  ketidakkonsisten LIB soal bonus terhadap juara liga menjadi pemicu. Karenanya, perlu dilakukan audit dan penjelasan secara transparan. sebelum Liga berjalan. Menyangkut keuangan dan manajeman harus dijelaskan, jangan ada yang disembunyikan

"Saya dengar, kerja sama LIB dengan PSSI yang sudah berjalan sebelumnya, ada pembayaran LIB ke PSSI melalui transfer. Nah, ini juga akan saya audit nanti, uangnya kemana. Tanpa menyalahkan siapa-siapa. Kan mau terbuka. Apalagi sepakbola ini milik rakyat. Kami ini ditugasi untuk membersihkan," kata Erick.

Dalam kesempatan itu, ia menyebut komposisi kepemilikan Liga menetapkan, PSSI memiliki saham 1 persen. Sehingga PSSI mendapatkan porsi pendapatan berdasarkan saham tersebut.

"Ini juga akan diaudit, termasuk digunakan untuk kepentingan apa saja. Dihitung sebagai penerimaan apa di PSSI pemasukan dari saham itu. Di Malaysia, federasi sepakbola memiliki saham 60% di liganya. Tapi di Indonesia sangat demokrasi, hanya 1%. Luar biasa. Saya hormati keputusan para pendahulu kita. Saya hormati kesepakatan sebelumnya," pungkasnya.

Editor: Agus Salam

Sumber: PSSI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Timnas Prancis Lolos 16 Besar Piala Dunia Qatar 2022

Minggu, 27 November 2022 | 02:59 WIB

Gawat! Trofi Piala Dunia Dicuri

Jumat, 25 November 2022 | 23:12 WIB

Dikalahkan Timnas Senegal, Timnas Qatar Angkat Koper

Jumat, 25 November 2022 | 22:15 WIB

Demam Piala Dunia Qatar, Nobar Beratap Terpal

Kamis, 24 November 2022 | 21:11 WIB
X